Sombong Itu Menolak Al-Qur'an dan Yang Membawanya

Sombong Itu Menolak Al-Qur'an dan Yang Membawanya - Adalah sesuatu yang lucu, bila seseorang bicara tapi tidak memiliki ilmunya. Lebih lucu lagi, bila bicara tapi berlagak berilmu padahal dangkal sama sekali.



Adalah sombong, sebab menolak kebenaran Al-Qur'an lalu meremehkan orang-orang yang membawa ayat-ayat itu, mencapnya sebagai rasis dan pengecut

Adalah celaka, karena mengklaim "ini konteks Al-Qur'an" sementara mengimaninya saja tidak, berlagak lebih tahu dari mufasir, seolah lebih alim daripada ulama

Adalah menyakiti, sebab ingin berkuasa lalu mengatakan, "menggunakan Al-Maaidah 51 untuk membodohi orang tidak pilih saya", tuduhan picik sekali

Nyatanya, minimal ada 10 ayat dalam Al-Qur'an yang melarang menjadikan orang kafir sebagai auliya (pemimpin), mengatakan ini disebutnya "membodohi" orang

Realitasnya, memang Allah dan Rasul melarang seorang mukmin menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai teman dekat, apalagi menjadikannya sebagai pemimpin

Lalu apakah ketika Allah dan Rasul menyatakan dan berbuat seperti itu lantas dikatakan membodohi orang? Naudzubillahi min dzalik, ini jelas-jelas penghinaan besar

Jadi jelas juga ini penghinaan terhadap Al-Qur'an, sebab ia menyatakan bahwa bila ada konteks Al-Qur'an yang melarang kafir memimpin, itu "membodohi", "rasis" dan "pengecut"

Maka kita sampaikan kepada saudara Ahok, ini bukan rasis, Muslim tak pernah diajarkan membenci ras, tapi membenci kekafiran dan kesombongan serta kedzaliman

Wajar ummat Muslim tersakiti, tersinggung, terluka, dan marah, sebab dia sendirilah yang selalu memulai menyinggung isu agama, dengan mengatakan ini itu, padahal tidak berilmu

Apa yang harus dilakukan?

1. Demi keselamatan dirinya, Ahok selayaknya memberi pernyataan maaf kepada ummat Islam, sebab yang dilakukannya bukan perkara ringan dalam Islam, namun perkara berat dan besar

2. Tidak mengulangi lagi permyataan yang dia tidak ketahui ilmunya, bila tidak bisa berkata benar, maka diam dan belajar lebih baik, buruk sekali berkata tanpa ilmu

3. Kita tetap kawal proses ini, disaat yang sama tetap menahan diri dari mengatakan dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai syariat, yang tak dibenarkan Allah dan Rasul

4. Kita sadari betul, inilah akibatnya jika orang kafir berkuasa, dengan sistem kufur pula, maka Islam akan dihinakan, Al-Qur'an dinistakan, dan Rasul-Nya didustakan

5. Bila tetap keras kepala, maka kewajiban polisi untuk melakukan tindakan hukum, sebab hal seperti ini sangat sensitif, dan bila dilanjutkan akan merusak kedamaian ummat beragama

Benarlah Allah dan Rasul-Nya, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka", mereka ingin kita ikut pemahaman mereka

Mereka ingin Muslim berpikir dengan pikiran mereka, menafsir Al-Qur'an dengan tafsir mereka. Maka sangat buruk sekali Muslim yang masih mendukung orang kafir dan kekufuran

Tapi kita juga sadari, tiap peristiwa pasti ada hikmahnya, artinya kita lebih harus memahami agama agar tidak dibodohi orang kafir, dan hikmahnya, kaum Muslim jadi lebih erat ikatannya

Semoga Allah senantiasa menyayangi dan menjaga ummat ini dengan Al-Qur'an, dan menghinakan sesiapa yang menghinakan agama-Nya dan menghinakan ummat-Nya

Saya dukung Pemimpin Muslim yang menerapkan Sistem Islam
#PemimpinMuslimSistemIslam(Anies Sandi)

Mardani Ali Sera Jabat Ketua Timses Anies-Sandi

Mardani Ali Sera Jabat Ketua Timses Anies-Sandi - Ketua tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah ditentukan. Mardani Ali Sera, politisi PKS resmi mengisi posisi tersebut.

"Kemarin itu sudah ada keputusan menunjuk pak Mardani Ali Sera sebagai ketua tim pemenangan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 28 September 2016.



Sementara itu, mantan politikus PDI P Boy Sadikin juga diminta menjadi bagian di tim pemenangan pasangan tersebut.

Mardani sendiri sebelumnya sempat diwacanakan untuk menjadi cawagub Sandiaga Uno. Namun di jelang akhir pendaftaran, Gerindra dan PKS akhirnya memutuskan perombakan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai Cagub DKI danSandiaga sebagai Cawagub.

Penunjukkan Mardani ini telah melalui pembicaraan antara Anies dan Sandiaga Uno. Juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Waktu pembicaraan Sandi, Anies, Pak Prabowo, Pak Sohibul, memang meminta pak Mardani menjadi ketua tim pemengan," kata Dasco.

Mardani pun langsung bersedia atas penunjukkan itu. Sementara itu untuk niat Sandiaga yang mengajak Boy Sadikin menjadi bagian dari timses, juga sudah disepakati.

"Bersedia, itulah kebesaran hati pak Mardani. Bahwa kemudian ada strategi lain dari pak Sandi untuk merangkul Boy Sadikin yang ingin bergabung dan berkontribusi memenangkan pasangan Anies-Sandi, mungkin dalam format lain," jelas dia.

"Kan namanya tim pemenangan ada banyak bagian-bagian, nah itu memang tergantung dari kesepakatan pasangan calon," imbuh Dasco.

Saat ini pun tengah ada pertemuan di rumah Boy Sadikin di Jakarta Pusat untuk membahas soal timses Anies-Sandi. Rencananya pembentukan tim sukses secara menyeluruh akan dilakukan esok hari, Kamis 29 September 2016.

"Sekarang mereka lagi pertemuan, untuk merembukkan tim di Jalan Borobudur, rumah pak Boy," tutup anggota Komisi IIII DPR itu.(Anies Sandi)

Pandji Pragiwaksono Jadi Jubir Pemenangan Anies-Sandi

Pandji Pragiwaksono Jadi Jubir Pemenangan Anies-Sandi - Tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, Syarif mengaku telah menggandeng komika sekaligus presenter Pandji Pragiwaksono sebagai juru bicara dalam tim pemenangannya.


"Untuk kalangan muda kita punya Pandji, dia juga udah menemui Pak Anies langsung kemarin sudah sempat ambil foto bareng buat persiapan kampanye," ujar Syarif usai menghadiri diskusi di Jalan Cikini, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Syarif mengaku, Pandji tidak dipilih oleh Anies-Sandi melainkan mengajukan sendiri untuk menjadi juru bicara calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mendatang.

"Jadi kita enggak nyari, temen-temen artis sendiri yang menyumbang," ungkapnya.

Lanjut Syarif, Pandji adalah sosok komika yang memiliki kemampuan cakap berbicara mulai dari artikulasi, nada berbicara dan suara yang enak untuk didengar.

"Pokoknya menyentuh sasaran, untuk pemula itu sangat enak ditaruh untuk kalangan menengah tapi buat kalangan yang ke atas kita belum dapat (artis)," tutur Syarif.(Anies Sandi)

Anies-Sandi akan Terjunkan Pegiat Seni dalam Kampanye

Anies-Sandi akan Terjunkan Pegiat Seni dalam Kampanye -  Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan akan melibatkan peg‎iat seni dalam kampanye, seperti yang dilakukan pasangan lainnya.



Sandiga akan menggaet sejumlah selebritas untuk menyampaikan visi dan misi dalam kampanye.
"Kami ingin mengedepankan suara yang tak terdengar jadi terdengar. Salah satunya pekerja seni kami kami akan ajak partisipasi," ujar Sandiaga dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Sementara itu, Syarief, Sekretaris Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sempat menyebut akan adanya artis yang akan membantu tim pemenangan.

Salah satunya yakni presenter sekaligus komedian Pandji Pragiwaksono yang akan menjadi juru bicara.

‎"Mas Pandji salah satu yang sudah ada. Mas Pandji sudah ketemu pak Anies kelihatannya mas Pandji cocok," tutur Syarief.

Sejumlah selebritas baik yang sudah masuk ‎dunia politik maupun belum menghiasi gelaran Pilgub DKI Jakarta. Pada kubu Agus Harimurti-Sylviana Murni sejumlah nama yang santer terdengar yakni Dessy Ratnasari.

Selain itu juga ada nama Annisa Pohan yang merupakan istri dari Agus Harimurti.(Anies Sandi)

Dalam Sosialisasi Pilgub Anies Baswedan Puji Peran Perempuan

Dalam Sosialisasi Pilgub Anies Baswedan Puji Peran Perempuan - Kurang dari 4 bulan gelaran Pilkada DKI Jakarta mulai ramai dengan hiruk pikuk sosialisasi penantang petahana gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.


Bakal calon gubernur DKI Anies Baswedan memuji peran perempuan dalam politik. Dalam acara syukuran ulang tahun organisasi sayap Partai Gerindra, Perempuan Indonesia Raya, Anies hadir bersama istrinya Fery Farhati Ganis.

Di acara yang digelar di DPP Partai Gerindra, Anies mengapresiasi peran perempuan dalam masyarakat.

Dukungan dan suara perempuan juga Anies anggap penting karena merupakan salah satu unsur dari program Anies dalam menata masyarakat Jakarta.(Anies Sandi)

Anies-Sandi Setuju Ahok Adukan Fitnah SARA ke Polisi

Anies-Sandi Setuju Ahok Adukan Fitnah SARA ke Polisi - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno‎ mengaku tidak ingin mengomentari video menyinggung SARA yang beradar di media sosial sekarang ini.


Menurutnya isu SARA harus dihindari dalam Pemilihan Gubernur Jakarta sekarang ini.

"Anies-Sandi tak akan mengomentari video yang secara massif beredar," ujar Sandiaga usai diskusi di kawasan, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Bahkan‎ menurut Sandi, pihaknya mendukung langkah yang dilakukan tim Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat melaporkan pengunggah dan penyebar video tersebut di media sosial ke aparat berwajib.

"Tim kampanye Anies-Sandi malah memberikan dukungan kepada petahana untuk melaporkan kepada aparat," katanya.

Dukungan tersebut menurut Sandiaga merupakan bentuk konsistensi pihaknya dalam menciptakan demokrasi yang sejuk dan sehat, yang dapat menjadi contoh pesta demokrasi lainnya di Indonesia.
"Itu bentuk konkret kita mengedepankan demokrasi sejuk dan tanpa syarat," Pungkasnya.a
(Anies Sandi)

Anies-Sandi Gaet Dukungan Undecided Voters dengan Program

Anies-Sandi Gaet Dukungan Undecided Voters dengan ProgramHasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru menunjukkan adanya kenaikan perolehan suara pada pasangan kandidat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) untuk Pilgub DKI Jakarta. Kendati demikian, Sandiaga mengaku tidak cepat puas dengan capaian dari hasil survei tersebut.



"Kami ini masih punya PR (pekerjaan rumah). Karena masih ada 28 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya. Jadi, kami harus menghadirkan sebuah program. Bukan hanya kampanye, tetapi gerakan yang meyakinkan mereka bahwa kami bisa memberikan solusi terhadap masalah mereka," kata Sandi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/10). 

Dia berpendapat, cara yang paling efektif untuk menarik dukungan dari kalangan pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) saat ini adalah dengan mendatangi dan menemui masyarakat secara langsung. Melalui cara tersebut, kata Sandi, seorang kandidat bisa mendengar dan menampung aspirasi mereka. 

Dari hasil pertemuannya dengan warga Jakarta selama ini, dia melihat persoalan ekonomi masih menjadi isu utama yang mesti dituntaskan di DKI. Di antaranya adalah sempitnya lapangan pekerjaan dan melambungnya harga kebutuhan pokok. Menurut Sandi, kedua persoalan tersebut sangat memengaruhi kehidupan masyarakat di Ibu Kota.

"Kami tidak membahas angka inflasi yang sering dipublikasikan saat ini.‬ Tapi kami membicarakan masalah yang riil saja. Masyarakat itu menginginkan lapangan kerja yang baik dan harga bahan pokok yang lebih terjangkau. Dan itu harus kami hadirkan lewat program.‬ Ini menuntut kami untuk tetap fokus menyerap aspirasi masyarakat selama lima bulan ke depan," katanya.

Menurut Sandi, hasil survei yang dirilis oleh LSI beberapa waktu yang lalu menjadi awal yang baik untuknya dan Anies. "Polling tersebut bagus untuk mendapatkan umpan balik informasi. Tapi, kami tidak mengejar polling. Kami ingin mengejar dan menyentuh titik-titik di mana masyarakat bisa berkomunikasi secara langsung dengan kami," ujar politikus Partai Gerindra itu lagi.

Hasil survei yang dilakukan LSI pada 28 September-02 Oktober 2016 menunjukkan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 21,1 persen dan Agus-Sylvi 19,3 persen. Sementara elektabilitas pasangan Ahok-Djarot masih unggul 31,4 persen dan pemilih yang belum memutuskan atau rahasia sebanyak 28,2 persen.

Akan tetapi hasil survei head to head antarkandidat justru menunjukkan peluang pasangan Anies-Sandi untuk mengalahkan pasangan pejawat justru sangat terbuka lebar. Menurut LSI, jika Pilkada DKI digelar hari ini dan berlangsung head to head di putaran kedua, maka pasangan Ahok-Djarot sudah dikalahkan oleh pasangan Anies-Sandi

Jika melawan Anies-Sandi, Ahok Djarot tertinggal 6 persen suara. Perinciannya, Ahok-Djarot hanya memperoleh 32,1 persen suara, sedangkan Anies–Sandi mampu meraup 38,0 persen suara. Sementara, jumlah pemilih yang belum memutuskan berada pada angka 29,9 persen. (Anies Sandi)